Tips Merawat Wajah Pada Pria



http://greenalvinashop.com/wp-content/themes/shopperpress/thumbs/pria-merawat-wajah.jpg



Kebersihan wajah bukan hanya milik kaum hawa saja, namun terkadang para kaum adam pun sering kali memperhatikan kebersihan wajahnya. Para lelaki acap kali melakukan aktifitas-aktifitas rutin yang kebanyakan dilakukan di outdor sehingga faktor kebersihan wajah pun menjadi permasalahan tersendiri. Disaat wajah terkena paparan panas matahari, debu, dan polusi maka secara otomatis sel wajah pada pria akan menjadi kering dan rusak sehingga wajah tampak kusam dan sering kali timbul jerawat yang mengganggu.

Memang pada umumnya dapat kita temukan banyak lelaki yang tidak terlalu memperdulikan penampilan wajahnya. Namun pada sebagian kelompok tertentu, penampilan wajah sangatlah penting karena wajah adalah kesan pertama orang lain dalam menilai karakter diri kita. Penampilan dan wajah yang bersih dan sehat mencerminkan penghargaan pada diri sendiri serta penghargaan pada orang lain. Untuk itu banyak juga para lelaki yang sering kali selalu rutin merawat wajahnya dengan berbagai macam cara untuk dapat tetap bersih.

Perawatan wajah lelaki dan wanita sebenarnya tidak jauh berbeda, hanya saja ada beberapa elemen penting yang harus diperhatikan ketika dalam merawat wajah, contohnya ketika wanita memerlukan berbagai macam kosmetik perawatan untuk keremajaan kulit. Bagi pria, perawatan wajah hanya memerlukan beberapa langkah yang simpel dan tidak terlalu merepotkan.

Berikut beberapa jenis perawatan wajah bagi pria dalam menjaga kulit wajah agar tetap bersih dan sehat:

# 1 facewash

Pria pada umumnya suka yang praktis-praktis, untuk itu gunakan facewash untuk membersihkan wajah. Gunakan facewash disaat hendak beraktifitas dan setelah beraktifitas di luar rumah. Fungsi facewash sendiri adalah untuk menangkat kotoran yang menempel di kulit wajah serta membuat kulit agar lembab dan bersih.

# 2 aftershave

Afershave merupakan krim yang berbentuk lotion yang biasa digunakan setelah habis bercukur, fungsinya ialah agar merawat kulit agar tidak iritasi setelah bercukur. Jika anda adalah tipe orang yang memang harus bercukur setiap hari maka aftershave ini penting untuk digunakan agar kuit anda tidak mudah iritasi.

# 3 Krim penghilang kilap

Biasanya krim penghilang kilap ini lebih berbentuk seperti air, karena pada dasarnya kulit pria selalu berminyak dan cenderung lebih banyak daripada wanita. Jika pria menggunakan “kosmetik” yang berbahan dasar minyak maka wajah akan tampak lebih mengkilap dan terkesan seperti sangat berminyak. Lagipula ketika wajah terlalu banyak dipakaikan krim yang mengandung minyak maka potensi tumbuhnya jerawat akan semakin besar.

# 4 mosturizer/pelembab

Bukan hanya wanita, pria pun butuh pelembab agar kulitnya tampak tetap segar dan tidak kusam. Untik itu pelembab sangat dibutukan kapanpun dan dimanapun karena pada dasarnya kulit pria cepat sekali kering apa lagi disaat naik motor. Untuk itu selalu sediakan mosturizer di dalam tas anda dan pakailah setiap kali wajah anda terlihat kering dan kusam.




sumber : http://tipskesehatan.web.id/tips-merawat-wajah-pada-pria

Komik Geografi

GLOBAL WARMING


Komik Geografi

POLA KERUANGAN DESA DAN KOTA


BUKU GEOGRAFI POLA KERUANGAN
DESA DAN KOTA




Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu:
• mengidentifikasi potensi desa kaitannya dengan perkembangan desa kota
• mengidentifikasi ciri-ciri struktur ruang desaa
• mengidentifikasi ciri-ciri struktur ruang kota
• menganalisis model-model teori struktur spasial kota
• mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya interaksi spasial desa-kota
• menghitung kekuatan interaksi antara dua wilayah

DOWNLOAD BUKU klik disini

Resensi Buku Geografi

 

Manajemen Kota; Perspektif Spasial
Penulis : Hadi Sabari Yunus
Paperback: 460 halaman
Penerbit : Pustaka Pelajar, Cetakan I, Sept. 2005
Bahasa : Bahasa Indonesia
ISBN : 979-3721-87-1
Ukuran : 21,2 x 14,4 x 2,3 cm

Resensi :
Siapa yang tidak kenal dengan "kota"? Kata ini sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan akademis, pemerintahan, maupun kehidupan bermasyarakat. Kota juga telah menjadi bahan kajian di berbagai bidang ilmu. Bidang ilmu seperti ekonomi, sosiologi, sejarah, hukum, dan sebagainya, juga telah membahas kota sebagai objek kajian. Begitu pula dengan tema kota yang diambil untuk dikaji sangatlah beragam, seperti transportasi, sosiologi, budaya, dan lainnya.

Meski kota sudah umum dibicarakan, namun jarang ditemui literatur mengenai manajemen kota melalui perspektif spasial (keruangan), terutama dalam Bahasa Indonesia. Seorang guru besar Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada, Prof. Dr. H. Hadi Sabari Yunus, M.A; DRS. mencoba memaparkan hal tersebut dalam bukunya berjudul "Manajemen Kota; Perspektif Spasial". Buku setebal 460 halaman ini diterbitkan pada September 2005 oleh Pustaka Pelajar.

Hadi Sabari Yunus membagi bahasan ini ke dalam enam bab. Diawali dengan membahas pemahaman arti kota dan dinamika kota, ia kemudian langsung masuk ke dalam inti buku yaitu dimensi manjemen spasial kota dan formulasi visi spasial kota. Diakhiri dengan teknik manajemen spasial kota dan simulasi aplikasi tehnik manajemen spasial kota.

Kota memiliki arti yang beragam dan dapat dilihat dari sudut pandang berbeda. Pada bab pertama, ia menjelaskan bagaimana kota ditinjau dari segi yuridis-administratif, fisik morfologis, jumlah penduduk, kepadatan penduduk, fungsinya dalam wilayah organik, dan sosio-kultural. Bagaimana kota di Indonesia didefinisikan juga diberikan guna memudahkan pembaca mengenali masalah identifikasi sebuah kota.

Selesai pemahaman arti kota, di bab kedua ia mengajak pembaca ke dalam dinamika suatu kota. Mulai bab ini tiap bahasan ditinjau dari sudut pandang spasial. Dalam hukum aksi reaksi, suatu reaksi disebabkan oleh adanya aksi. Begitu pula dengan dinamika kota, disebabkan dari banyak hal kompleks yang terjadi didalamnya. Hadi membagi bab ini menjadi dua, yaitu konsekuensi spasial tuntutan ruang dan konsekuensi perkembangan spasial secara yuridis administratif.

Bab ketiga, dimensi manajemen spasial kota merupakan inti buku ini. Layaknya sebuah langkah manajemen, ada tiga proses yang harus dilakukan yaitu; dimensi orientasi, dimensi implementasi dan dimensi dampak. Spasial, sebagai kata kunci buku ini, merupakan sudut pandang yang dipilih untuk membahas tiga dimensi tersebut. Tiga bab selanjutnya merupakan pengembangan bahasan manajemen kota.

Pemilihan bab dan sub bab buku ini sangat teratur, meski untuk mengikutinya dibutuhkan kekuatan membaca yang lebih dibanding buku biasa, yang mencerminkan kekuatan dan penguasaan penulis akan bahasan manajemen kota. Buku ini sepertinya ditujukan bukan untuk orang yang pertama kali mempelajari tentang kota. Mereka yang mendalami kajian kota sangat tepat membaca buku ini. Sesuai dengan harapan penulis pada akhir buku, yang mengajak pembaca memikirkan upaya manajemen spasial yang cocok bagi negara Indonesia.